Ande-Ande Lumut
Suatu ketika hiduplah seorang
janda miskin dengan anaknya yang sangat tampan bernama Ande-Ande Lumut.
Banyak wanita mencoba melamar
Ande-Ande Lumut, namun selalu ditolaknya. Di dekat desa tempat Ande-Ande lumut
tinggal namun terpisahkan oleh sungai yang cukup besar, juga hiduplah seorang
janda kaya bernama Nyi Menah.
Nyi Menah memiliki enam orang
anak, Klenting Merah, Klenting Hijau, Klenting Biru, Klenting Ungu, Klenting
Kelabu dan Klenting Hitam. Selain mereka, dalam rumah tersebut juga hidup
seorang wanita yang bernama Klenting Kuning.
Klenting Kuning setiap harinya
diperlakukan tidak menyenangkan dan juga diperlakukan seperti seorang pembantu.
Suatu hari Nyi Menah ingin
memperkenalkan anak-anaknya kepada Ande-Ande Lumut dengan agar salah satunya
dinikahi oleh Ande-Ande Lumut. Namun untuk bisa mencapai rumah Ande-Ande Lumut,
mereka semua harus melewati sungai yang dijaga oleh kepiting raksasa bernama
Yuyu Kangkang.
Agar bisa melewati Yuyu
Kangkang, Yuyu Kangkang memberikan syarat kepada mereka. Syarat tersebut adalah
Yuyu Kangkang harus mencium semua anak Nyi Menah.
Karena sangat ingin bertemu
dengan Ande-Ande Lumut, mereka semua menyanggupi hal tersebut. Setibanya di
rumah Ande-Ande Lumut, Ande-Ande Lumut juga menolak semua lamaran dari anak-anak
Nyi Menah karena mereka telah dicium oleh Yuyu Kangkang.
Mereka semua kemudian pulang
dengan perasaan kecewa. Sementara itu, Klenting Kuning juga pergi ke rumah
Ande-Ande Lumut setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
Agar Yuyu Kangkang tidak mencium
Klenting Kuning, Klenting Kuning mengelus pipinya dengan kotoran ayam. Karena
hal tersebut Klenting Kuning bisa sampai ke rumah Ande-Ande Lumut tanpa dicium
oleh Yuyu Kangkang.
Ande-Ande Lumut kemudian
memilih Klenting Kuning sebagai istrinya. Selain itu juga Ande-Ande Lumut
berubah menjadi seorang pangeran yang bernama pangeran Inu Kertapati. Mereka
hidup bahagia setelahnya.
Klenting Kuning menunjukkan
kesabaran dan kegigihannya dalam menghadapi perlakuan tidak adil dan rintangan
yang sulit. Meskipun diperlakukan sebagai pembantu dan dihina oleh Klenting
Merah dan yang lainnya, dia tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk
mencapai mimpinya.